Example floating
Example floating
Parlementaria

Komisi C DPRD Linda Herlina: Kita Harus Memiliki Kepedulian Dalam Pengelolaan Sampah

×

Komisi C DPRD Linda Herlina: Kita Harus Memiliki Kepedulian Dalam Pengelolaan Sampah

Sebarkan artikel ini

Kab.Bandung, Parahiangannews – Selama masih ada kehidupan, sampah merupakan bagian dari peradaban manusia. Sampah dihasilkan oleh manusia.

Untuk itu, peradaban adalah hasil dari interaksi kompleks antara manusia, lingkungan, nilai-nilai budaya, dan zaman. Peradaban menggambarkan tingkat kemajuan sosial, budaya, dan ekonomi suatu masyarakat.

Terkait dengan persoalan sampah itu, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bandung Linda Herlina turun langsung ke lapangan untuk menyikapi persoalan sampah.

Linda pun menyempatkan diri melihat sejumlah petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung yang mengangkut tumpukan sampah ke atas dump truk di kawasan Kecamatan Cikancung, Senin (3/2/2025). Warga setempat juga turut membantu menangani persoalan sampah tersebut.

Anggota dewan asal daerah pemilihan (dapil) 4 Kecamatan Cikancung, Cicalengka, Nagreg dan Rancaekek Kabupaten Bandung ini sempat membantu petugas kebersihan yang melakukan gerakan kebersihan lingkungan, khususnya dalam penanganan dan pengelolaan sampah.

Sampah itu untuk diangkut ke TPS 3R Tempat Pengolahan Sampah. Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R). TPS 3R ini merupakan pola pendekatan pengelolaan persampahan pada skala komunal atau kawasan yang ada di Kabupaten Bandung. Selain itu ada pula sampah yang dihasilkan masyarakat dikelola di bank sampah maupun yang dikirim ke TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat.

“Kita tahu bahwa sampah itu dihasilkan oleh kita sendiri. Makanya, kita harus memiliki kepedulian dalam pengelolaan sampah, baik secara individu, keluarga maupun di lingkungan sekitar. Kita berharap sampah selesai di sumbernya,” ujar Linda.

Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKB ini berharap bahwa semua masyarakat harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan, terutama sampah yang dihasilkan sehari-hari di keluarga atau rumah tangga masing-masing.

“Sampah yang dihasilkan bisa diolah secara mandiri, baik itu sampah organik maupun sampah anorganik. Sampah organik bisa jadi pupuk tanaman, sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang. Untuk itu, saya berharap masyarakat memiliki inovasi bagaimana memanfaatkan sampah dengan baik. Terutama sampah anorganik bisa menjadi sebuah produk atau kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis. Kita tahu bahwa kita semua menghasilkan sampah. Tapi kita bisa menjadi sumber solusi dan pahlawan bagi lingkungan,” tuturnya.**

Baca Juga  Renie Rahayu Fauzi: Hari Santri 22 Oktober Berkaitan dengan Catatan Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Example 120x600