Parahiangannews, Sumedang – Yayasan Al Ma’soem Bandung menggelar peringatan Nuzulul Quran di Masjid Pesantren Siswa Al Masoem (PSAM), Jalan Raya Bandung Garut, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, pada Jumat, 14 Maret 2025.
Acara ini dihadiri oleh ribuan siswa, guru, kepala sekolah, dan staf karyawan Ma’soem Group, serta Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung, Prof. Dr. Ir. H. Ceppy Nasahi Ma’soem, Rektor Ma’soem University, Dr. H. Dadang Mohamad Ma’soem, dan Komisaris serta Direksi PT. Ma’soem, Entang Rosadi Ma’soem.
Acara yang digelar untuk memperingati bulan turunnya Al Quran ini juga menghadirkan penceramah kondang, KH. Dr. Yayan Bunyamin, seorang dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Rangkaian acara diawali dengan buka bersama, salat Magrib berjamaah, salat Isya berjamaah, tarawih berjamaah, dan ditutup dengan peringatan Nuzulul Quran.
“Selain peringatan Nuzulul Quran, acara ini sekaligus menjadi pembukaan Haflah Hifdzil Quran ke-4 yang diselenggarakan oleh Yayasan Al Ma’soem Bandung. Haflah Hifdzil Quran ini merupakan acara tahunan yang menampilkan kemampuan para siswa dalam menghafal Al Quran, mulai dari hafalan 5 juz, 10 juz, 15 juz, 20 juz, hingga 30 juz,” ujar Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung, Prof Ceppy Nasahi.
Prof Ceppy menambahkan, total peserta yang mengikuti Haflah 1446 Hijriah ini berjumlah 50 orang. Yang terdiri dari hafalan 5 juz: 28 orang, 10 juz: 13 orang, 15 juz: 5 orang, 20 juz: 1 orang, 25 juz: 1 orang, dan 30 juz: 2 orang.
“Peringatan Nuzulul Quran dan Haflah Hifdzil Quran ini merupakan bagian dari upaya Yayasan Al Ma’soem Bandung dalam meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap Al Quran di kalangan siswa dan seluruh civitas akademika,” ujarnya.
Sementara terkait peringatan Nuzulul Quran merupakan bagian dari peringatan hari besar islam (PHBI), banyak Hari Besar Islam yang setiap tahun diperingati kaum Muslimin sebagai pengingat dan hikmah bagi kehidupan.
“Peringatan Nuzulul Quran ini bukan sebatas mendengarkan ceramah melainkan harus ingat kepada kewajiban tiap muslim kepada kitab sucinya,” ujar guru besar Fakultas Pertanian Unpad ini.
Prof Ceppy menjelaskan langkah pertama sebagai seorang muslim adalah mengimani Al Quran bahwa kitab suci ini adalah Wahyu yang langsung turun dari Allah SWT. Al Quran diciptakan langsung oleh Allah, dan bukan ciptaan manusia termasuk Nabi Muhammad.
“Banyak kehebatan isi Al Quran seperti ilmu pengetahuan yang baru terungkap akhir-akhir ini. Al Quran juga sebagai pedoman hidup yang sempurna,” katanya.
Kewajiban lain terhadap Al Quran adalah membacanya karena dari membaca ini merupakan pintu masuk. Selain membaca, lalu memahami Al Quran dengan belajar isi kandungannya. Tentu saja membaca dan menghafalkan Al Quran adalah hal yang sangat bagus, tapi perlu dilanjutkan ke memahaminya.
“Kewajiban lainnya adalah mengamalkan isi Al Quran yang tentu saja disesuaikan dengan kondisi kehidupan dan kemampuan tiap orang. Terakhir adalah mendakwahkan isi Al Quran karena ada hadis Nabi Muhammad menegaskan ajarkan (sampaikanlah) Al Quran meski satu ayat,” ujarnya.**