Example floating
Example floating
Ragam

Makna takbir

×

Makna takbir

Sebarkan artikel ini

Oleh : Idat Mustari

Entah berapa kali diriku dan juga dirimu mengucapkan kalimat Takbir (Allahu Akbar). Saat mengerjakan shalat lima waktu saja ada 94 kali takbir. Belum lagi saat berzikir setelah shalat dibaca 33 kali. Boleh jadi sudah jutaan kalimat Takbir terucap dari mulut kita. Hanya Allah yang tahu berapa jumlah ucapan Takbir kita. Namun entah ucapan itu hanya baru sebatas lisan, belum sampai di hati. Hingga kemudian Takbir tak memberi pengaruh sedikitpun pada prilaku kita.

Menurut ulama, Takbir artinya membesarkan Allah dan mengecilkan selain Allah. Ketika kita berdiri shalat, kita kecilkan seluruh urusan dunia dan hanya membesarkan perintah Allah. Saat membaca Al-Quran, kita mengecikan seluruh pembicaraan manusia  tentang kita dan hanya membesarkan Kalamullah.

Semua hal harus dianggap kecil dan hanya Allah Yang Maha Besar. Inilah yang kemudian ketika kita sedang mempunyai masalah diingatkan oleh perkataan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib. ”Jangan katakan pada Allah ‘aku punya masalah besar’, tetapi katakan kepada masalah bahwa ‘Aku punya Allah Yang Maha Besar’.”

Ketika takbir kita kecilkan diri kita. Siapa yang bertakbir maka dia tidak akan punya sifat kibir alias takabur. Dia paham sesungguhnya bahwa dirinya tidak berarti apa-apa di depan kemahabesaran Allah. Keangkuhan diri musnah seketika bersama Takbir.

Namun betapa ironisya saat seseorang mengucapkan kalimat takbir, namun disaat yang sama ia mentakbirkan dirinya. Ia merasa paling baik dari yang lain. Merasa paling sholeh dibandingkan orang lain. Merasa paling benar dan yang lain sesat. Merasa paling pantas menghujat orang lain. Merasa paling pantas masuk surga dibandingkan yang lain.

Memang betapa banyak orang yang bertakbir dalam ibadah tetapi melupakan takbir di luar itu. Allah diagungkan dengan kalimat takbir tapi itu hanya di masjid, diluar masjid yanh diagungkan adalah kekayaan, kekuasaan,dan kedudukan.

Baca Juga  Dua Pigur Sukses Peduli Kemanusiaan

Kata Gus Mus, “Disangkanya kalau kalian marah, terus Allah yang al-Rahman dan al-Rahim itu juga pasti marah?”

Allah Maha Besar itu tidak menakutkan. Allah Maha Besar itu mengayomi semuanya di dalam KeMahabesaranNya. Allah Maha Besar itu memberi hak hidup dan rejeki bahkan kepada mereka yang menentangNya.

Allah Maha Besar itu tidak terhina sedikitpun jikalau semua penduduk dunia melecehkanNya. Tidak berkurang kadar keagunganNya sedikitpun kalau tak satupun mau menyembahNya.

Maka sesiapa yang mengucap Takbir, sejatinya dia akan merunduk dan merendahkan diriNya di depan kemahabesaran Allah. Yang mengucapkan Takbir, dia akan merangkul semua makhluk ciptaan Allah. Yang ber-takbir akan mengakui bukan kita yang menentukan nasib sesama tapi hanya Allah!

Dan ketika aku dihadapkan dengan masalah, lantas ku bertemu dengan seseorang yang berkata padaku dengan bahasa sunda,” Keun da urang mah boga Allah.” (biarkan sebab kita punya Allah). Aku pun sadar bahwa itu sebenarnya makna takbir.

Wallahu ‘alam
Semoga Bermanfaat

Penulis Buku Bekerja Karena Allah, Penceramah, Advokat dan komisaris BPR KR.**

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *