Kab.Bandung, Parahiangannews- Di Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung menyimpan banyak potensi wisata alam yang bisa menjadi daya tarik para wisatawan. Mulai dari potensi wisata alam dengan beragam keindahan flora dan fauna, semua itu berada di wisata alam Kecamatan Ibun.
Khususnya di kawasan Kamojang Kecamatan Ibun, wisatawan alam dengan keanekaragaman flora, di antaranya jenis tanaman anggrek dengan memiliki 114 spesies.
“Terdapat pula tanaman endemik mulai jenis jamuju, kihujan, rasamala dan tanaman endemik lainnya, yang bisa menjadi daya tarik wisata alam. Rasamala salah satu tanaman endemik Kamojang,” kata Pemandu Wisata Kecamatan Ibun Ahmad Saepul Rachman di Kantor Kecamatan Ibun, Selasa (3/6/2025).
Kemudian dari sisi fauna, Ahmad menyebutkan, bahwa kawasan hutan Kamojang yang masih lestari itu banyak terdapat berbagai jenis burung. Mulai dari burung elang, burung madu bulu merah, burung madu jawa, burung pijantung kecil, burung madu sriganti, cekakak sungai, walet gunung dan lainnya.
“Kemudian ada juga hewan surili, yang masih berkembangbiak di kawasan hutan Kamojang,” katanya.
Ia menyebutkan di Kecamatan Ibun juga terdapat potensi wisata alam perairan, yakni dengan masih terdapatnya ikan benteur, tawes, nilem, lalawak, beureum panon dan jenis ikan lainnya yang masih lestari.
Ahmad juga turut menjelaskan di Kecamatan Ibun terdapat situs yang merupakan peninggalan sejarah para leluhur. Di antaranya situs sejarah Candi Tanggulun, Situs Paninggaran Eyang Mangkubumi dan river tubing di Desa Karyalaksana.
Di Desa Mekarwangi terdapat situs candi, Pasir Pogor dan Santo Rini. Di sana juga terdapat sejumlah pengrajin anyaman, yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.
“Hasil penelusuran pun diketahui ada situs di Desa Neglasari, dan Desa Pangguh. Sedangkan di Desa Dukuh, terdapat Kampung Durian, selain pengembangan ekonomi masyarakat merupakan produk pakaian bayi, keset dan produk UMKM lainnya,” jelas Ahmad Saepul Rachman yang biasa di sapa Mang Ucup.
Di Desa Ibun, disebutkan, terdapat keset, produksi gula, selain terdapat Curug Madi yang sudah cukup populer di kalangan masyarakat.
“Di Desa Sudi terdekat pengrajin bata merah, seni budaya pencak silat, seni terbang, calung dan seni budaya lainnya yang bisa menjadi potensi wisata,” katanya.
Ahmad menyebutkan di kawasan Kamojang Kecamatan Ibun juga terdapat wisata edukasi pembibitan kentang, selain pembibitan pohon endemik. Para wisatawan juga bisa berwisata di kawasan tanaman atau kebun kopi dari mulai budidaya sampai produksi.
Ahmad juga turut menyoroti pembangunan Kampung Sunda di kawasan Kamojang Desa Laksana, yang hingga saat ini baru mencapai 85 persen.
“Pembangunan Kampung Sunda masih ada yang perlu diperbaiki atau direhab oleh pihak ketiga,” ucapnya.
Ia menyebutkan pembangunan Kampung Sunda itu selain nantinya jadi pasar agro, juga bisa dijadikan tempat pelatihan seni budaya.
“Mengingat di Kecamatan Ibun belum ada aula yang representatif yang bisa digunakan untuk pentas seni budaya. Selain itu bisa digunakan untuk resepsi. Namun yang menjadi harapan kami adalah akses jalan menuju Kampung Sunda untuk segera diperbaiki karena kondisinya saat ini rusak,” ujarnya.
Menurutnya, sejumlah warga sudah melakukan kunjungan ke Kampung Sunda dengan luas sekitar 2 hektare tersebut.
“Kita sudah mempromosikan Kampung Sunda itu ke para pengelola TK, selain nantinya bisa dipromosikan juga ke para siswa SD dan SMP,” ujarnya.**