Kab.Bandung, Parahiangannews – Desa Tanjungwangi Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung menyimpan sejumlah potensi alam yang menarik. Warga yang sudah penat dengan kondisi keramaian dan kebisingan kota bisa berkunjung dan menikmati suasana alam Desa Tanjungwangi, sehingga bisa melihat dan menikmati keindahan kawasan perbukitan dan pegunungan.
Desa Tanjungwangi adalah desa paling timur Kabupaten Bandung yang berbatasan dengan Kabupaten Sumedang dan Garut. Atau disebut segi tiga emas dengan titik batas tiga kabupaten di Jawa Barat itu di kawasan Gunung atau Hutan Kareumbi, yang merupakan kawasan hulu Sungai Citarik yang bermuara ke Sungai Citarum.
Jarak dari pusat Kota Cicalengka atau Alun-alun Cicalengka antara 8-9 km, dengan Pemerintah Desa Tanjungwangi ini membawahi 9 RW dan 34 RT. Mayoritas penduduknya ada pula jadi buruh tani, petani penggarap dan buruh serabutan selain pekerja di sektor keahlian lainnya.
Dengan potensi alam yang dimiliki Desa Tanjungwangi itu jadi kebanggaan bagi sejumlah pihak. Sebut saja Curug Cinulang, destinasi obyek wisata ini sudah cukup populer di kalangan masyarakat luas di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung, Sumedang maupun Garut.
Obyek wisata Curug Cinulang ini sejak puluhan tahun silam menjadi tujuan para wisatawan dari berbagai daerah. Selain memiliki potensi keunggulan wisata alamnya, juga memiliki nilai edukasi bagi para pengunjung yang singgah di kawasan tersebut.
Demikian halnya yang dikatakan Kepala Desa (Kades) Tanjungwangi Iyus Rusmana. Ia menyebutkan, keunggulan Desa Tanjungwangi ada pada potensi wisata alam.
“Potensi wisata alam itu dalam penataan dan pemeliharaannya pun tidak terlalu banyak membutuhkan anggaran. Wisata alam itu tumbuh secara alami, sehingga menjadi daya tarik para wisatawan dalam membangkitkan pengembangan desa wisata di Desa Tanjungwangi,” tuturnya, Jumat (6/6/2025) malam.
Iyus menyebutkan dengan potensi alam yang masih lestari dan suasana udara yang masih bersih dan sejuk, bisa menjadi salah satu pilihan bagi orang-orang yang menyenangi suasana alam tersebut.
“Saat ini, banyak para wisatawan yang mencari tempat-tempat dengan suasana alam di pelosok desa atau perkampungan. Selain jauh dari perkotaan, juga dengan kondisi alamnya masih menarik. Hal itu yang membuat para pengunjung betah saat menyatu dengan alam,” tuturnya.
Iyus mengatakan sebagai langkah strategis untuk pengembangan desa wisata, di Desa Tanjungwangi memiliki lahan carik desa untuk mendukung usaha pada sektor pariwisata.
“Desa Tanjungwangi memiliki lahan carik desa yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan prasarana sarana desa wisata. Tentunya dengan menawarkan potensi alam, sesuai dengan kearifan lokal warga setempat dalam melestarikan lingkungan sekitar,” tuturnya.
Iyus berkeyakinan dengan potensi wisata alam itu akan meningkatkan sosial ekonomi masyarakat. Terutama dalam pemasaran produk ekonomi kreatif yang dihasilkan warga setempat.
“Potensi desa wisata bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat. Tinggal bagaimana kita terus memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat disaat menghadapi banyak kunjungan wisatawan ke Desa Tanjungwangi,” kayanya.**
