Ragam

Kisah Bahagia Pasangan Pengantin Manfaatkan Spot Foto di Wisata Baru Kampung Payung Situsari

×

Kisah Bahagia Pasangan Pengantin Manfaatkan Spot Foto di Wisata Baru Kampung Payung Situsari

Sebarkan artikel ini

Kab.Bandung, Parahiangannews – Para pemuda karang taruna di Kampung Situsari RW 03 Desa Talun Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung diberdayakan dalam sektor ekonomi kreatif pembuatan kerajinan tangan dengan memanfaatkan daur ulang barang bekas. Mulai dari bekas kemasan air mineral, sendok plastik dan kertas kardus bekas.

Dari barang bekas yang bisa didaur ulang itu dimanfaatkan untuk pembuatan hiasan bunga, hiasan dinding, meja sepatu dan kerajinan ekonomi kreatif lainnya yang memiliki nilai estetis dan menarik.

Pantauan lapangan di Kampung Situsari RW 03 itu, Minggu (15/6/2025), hiasan dari berbagai jenis itu dipasang pada tiang bambu di lokasi wisata baru kampung tersebut. Pemasangan hiasan bunga yang terbuat dari sendok plastik, kemasan bekas air mineral dan kertas kardus itu melengkapi suasana daya tarik di kampung wisata payung Situsari tersebut.

Yono Mulyono, Ketua RW 03 Desa Talun Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung mengungkapkan bahwa menyulap barang bekas berupa air mineral, sendok plastik dan kardus dilaksanakan secara spontanitas atau dadakan, sehingga hasilnya belum maksimal.

“Bekas kemasan plastik air mineral dimanfaatkan untuk membuat hiasan bunga yang bisa dipasang di tiang bambu di lokasi kampung wisata payung. Begitu juga dengan bekas sendok plastik digunakan untuk membuat bunga dan hiasan dinding yang bisa dipasang di lokasi yang sama. Begitu juga dari bekas kertas kardus, juga bisa digunakan untuk membuat bunga maupun meja sepatu dan hiasan lainnya untuk menambah aksesoris di sebuah tempat sebagai daya dukung suasana,” tutur Yono saat ditemui di lokasi kampung wisata payung Situsari, Minggu pagi.

Yono mengatakan ide daur ulang barang bekas itu sudah lama, namun baru kali ini dilaksanakan dengan melibatkan para pemuda karang taruna yang ada di Kampung Situsari.

“Para pemuda karang taruna diajak untuk sama-sama aktif dan berdaya atau berkarya, untuk menggali potensi yang ada dalam dirinya masing-masing. Tinggal kita bagaimana mengarahkan dan membina mereka untuk terus berkarya,” ujarnya.

Ia mengatakan dengan adanya pemasangan hiasan dari barang bekas itu, bisa digunakan untuk spot foto di lokasi kampung wisata payung tersebut.

“Bahkan hari ini digunakan pasangan pengantin untuk berfoto di lokasi wisata baru tersebut. Kebetulan lokasi wisata baru ini, berdekatan dengan tempat resepsi pernikahan dari pasangan mempelai tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut Yono mengatakan kawasan tersebut menjadi tempat berkumpul strategis bagi anak-anak muda yang sedang sekolah di SMP dan SMA/SMK. Disaat mereka berkumpul, katanya, bisa dibina untuk melewati proses pembuatan kerajinan tangan.

“Tujuannya adalah pemberdayaan masyarakat khususnya, supaya kedepan bisa menjadi kampung mandiri, dengan memanfaatkan potensi pemuda karang taruna,” tuturnya.

Ia mengatakan hasil dari karya terbaik anak-anak bangsa itu, kedepan bisa dipasarkan. Namun saat ini masih dalam tahap awal ujicoba pembuatan produk-produk kerajinan tangan itu.

“Insya Allah kedepan kalau sudah didukung dengan berbagai sarana prasarana serta permodalan serta ketersediaan bahan baku, dalam sehari bisa memproduksi 20 jenis kerajinan tangan. Tentunya dengan melibatkan sekitar 20 orang pemuda karang taruna. Namun saat ini, dalam tahap ujicoba pemanfaatan barang bekas itu masih menggunakan anggaran pribadi,” tuturnya.

Yono berharap untuk mendorong spirit Bedas para pemuda karang taruna yang masih usia sekolah SMP dan SMA/SMK itu perlu mendapat dukungan dari banyak pihak, khususnya dalam hal anggaran.

“Insya Allah, kalau bahan baku untuk pembuatan kerajinan ekonomi kreatif ini cukup banyak. Tinggal kita ada semangat dan dukungan anggaran untuk membangun para pemuda mandiri dalam berkarya,” katanya.

Yono menyebutkan kebutuhan anggaran itu di antaranya untuk pengadaan cat untuk mempercantik pembuatan sebuah produk kerajinan ekonomi kreatif tersebut.

“Ketersediaan anggaran menjadi kebutuhan yang utama untuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi kreatif. Tapi saat ini masih pakai dana pribadi untuk memberikan contoh kepada para pemuda karang taruna,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Talun Euis Tuti sangat mengapresiasi dengan adanya langkah nyata yang dilakukan para pemuda karang taruna di Kampung Situsari RW 03 tersebut. Para pemuda karang taruna bisa memproduksi kerajinan tangan dengan memanfaatkan barang bekas kemasan air mineral, sendok plastik dan kertas kardus yang dibina dan dilatih Ketua RW 03 Situsari.

“Para pemuda karang taruna ini bisa memperlihatkan hasil karyanya dengan memanfaatkan barang bekas (daur ulang) untuk membuat kerajinan tangan berupa hiasan bunga dan lainnya. Apa yang dilakukan para pemuda karang taruna itu perlu mendapatkan dukungan,” katanya.**

Example 120x600

You cannot copy content of this page