Example floating
Example floating
Pemerintahan

Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Kabupaten Bandung Ajak Masyarakat Memfungsikan Kembali Kentongan

×

Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Kabupaten Bandung Ajak Masyarakat Memfungsikan Kembali Kentongan

Sebarkan artikel ini

Kab.Bandung, Parahiangannews Dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana atau HKB yang biasa dilaksanakan pada tanggal 26 April pada setiap tahunnya ada pesan penting yang harus tersampaikan kepada masyarakat Kabupaten Bandung.

Pesan penting yang disampaikan Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama ini menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk mengoptimalkan kembali fungsi kentongan di tingkat RT, RW dan desa sekitar.

“Memfungsikan kembali bunyi kentongan itu sebagai bentuk kearifan lokal warga sekitar, disaat terjadi bencana alam, terjadi peristiwa kebakaran, dan bentuk informasi lainnya yang berkaitan dengan kondisi sosial masyarakat sekitar,” kata Uka Suska didampingi Sekretaris BPBD Kabupaten Bandung Hendra Hidayat disela-sela persiapan pelaksanaan HKB di Kantor BPBD Kabupaten Bandung, Soreang, Kamis (24/4/2025).

Uka Suska mengatakan pada momen HKB itu, BPBD Kabupaten Bandung akan melaksanakan simulasi mandiri di lingkungan Pemkab Bandung.

“Sekaligus kita secara serentak akan membunyikan kentongan atau sirine dengan melibatkan para OPD (Organisasi Perangkat Daerah) atau para ASN serta masyarakat lainnya di lingkungan Pemkab Bandung,” ujarnya.

Terkait dengan HKB itu, Uka Suska menegaskan bahwa pihaknya ingin membangkitkan kembali penggunaan kentongan di lingkungan masyarakat Kabupaten Bandung. Mengingat, belakangan ini fungsi kentongan di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat mulai sirna dan terlupakan.

“Sebelum kondisi saat ini di era modern dan serba teknologi, kentongan sudah ada sebagai bentuk kearifan budaya lokal warga sekitar. Kami ingin penggunaan kentongan di setiap RT, RW dan desa itu digalakan atau dibudayakan kembali di setiap poskamling,” ujarnya.

Uka Suska menjelaskan bahwa ketukan dalam penggunaan kentongan itu, tentunya dengan beragam bunyi ketukan. Mulai dari bunyi kentongan yang menginformasikan kepada masyarakat disaat ada bencana alam, maupun disaat ada petugas ronda malam.

Baca Juga  Pj Bupati: MTB Sumedang Dongkrak Persatuan dan Kesatuan

“Dengan adanya HKB ini, BPBD ingin kentongan difungsikan kembali sebagai budaya kearifan lokal di setiap poskamling desa masing-masing. Fungsi kentongan itu sebagai alat bantu untuk pemberitahuan ketertiban dan keamanan di lingkungan masyarakat sekitar. Bunyi kentongan itu bukan hanya kebencanaan saja, tapi untuk kesiapsiagaan disaat menghadapi kondisi kedaruratan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Uka Suska kembali menegaskan bahwa kentongan untuk difungsikan kembali. Karena saat ini, kata dia, kentongan sudah mulai jarang digunakan masyarakat.

“Memfungsikan kembali kentongan itu tidak akan terpengaruh atau terkendala dengan kondisi teknologi saat ini. Karena kentongan terbuat dari bambu maupun kayu, dengan bunyi suara yang cukup nyaring. Yang jelas, BPBD Kabupaten Bandung dalam rangka HKB ingin memfungsikan kembali keberadaan kentongan sebagai bentuk kearifan lokal di zaman modern ini,” ujarnya.

Uka Suska mengatakan bahwa memfungsikan kembali kentongan adalah sebagai warisan dari budaya para leluhur terdahulu.

“Dengan memanfaatkan kentongan itu tidak perlu dengan biaya mahal. Mengingat bambu atau kayu di perkampungan cukup banyak dan mudah untuk dibuat,” katanya.**

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *