Kab.Bandung, Parahiangannews- Peristiwa gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,0 yang mengguncang wilayah Kecamatan Kertasari dan Pangalengan Kabupaten Bandung, pada Rabu (18/9/2024) pagi, telah membuat ribuan rumah warga menjadi rusak baik rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan.
Begitu juga dengan fasilitas umum seperti sekolah, kantor pemerintahan dan fasum seperti masjid mengalami keruksakan.
Salah satu sekolah di Kecamatan Kertasari yang mengalami keruksakan adalah SMAN 1 Kertasari.
“Akibat gempa yang terjadi kemarin Rabu (18/9/2024) pagi, sebanyak 9 ruang kelas, 1 ruang guru dan 1 wc / toilet mengalami keruksakan yang cukup parah”, tutur Kepala SMAN 1 Kertasari Ato Radianto, S.Pd., M.M., melalui Wakil Kepala SMAN 1 Kertasari bidang kesiswaan Endang Somantri, S.Pd, Jumat(21/9/2024) pagi.
Keruksakan tersebut sebagian besar adalah atap/ pelapon yang jatuh serta dinding yang mengalami retak retak, jelasnya.
Mudah mudahan saja dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk segera merehab atau membangun kembali ruang kelas yang rusak akibat gempa Kertasari, harapnya.
Wakil Kepala SMAN 1 Kertasari Endang Somantri mengutarakan bahwa pas kejadian gempa, pihaknya mengevakuasi seluruh siswa siswi yang sedang melaksanakan kbm untuk keluar dari ruangan kelas dan berkumpul di halaman sekolah atau tempat terbuka, begitu juga para guru yang sedang berada di ruang guru semuanya keluar, dan semuanya siswa siswi tersebut dipulangkan ke rumah masing masing.
Alahmdulillah dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, ujarnya.
Endang Somantri mengungkapkan bahwa dengan adanya kejadian tersebut, pihak management SMAN 1 Kertasari melakukan inisiatif untuk tidak mengadakan kegiatan kbm secara tatap muka / offline melainkan secara daring. Bahkan nanti pada hari Senin juga, kegiatan PTS akan dilaksanakan secara daring.
“Insyallah dalam waktu dekat ini, management SMAN 1 Kertasari akan berkunjung dan memberikan bantuan kepada siswa SMAN 1 Kertasari yang rumahnya mengalami keruksakan, dan yang sekarang tinggal di tenda pengungsian, sekaligus memberikan trauma healling dan motivasi untuk tetap semangat dan bersabar, pungkas Endang Somantri**