Kab.Bandung, Parahiangan, Kelompok Tani Benteng yang beralamat di Kampung Benteng RT 04 RW 05 Desa Ibun merupakan salah satu kelompok tani dari sekian banyak kelompok tani yang ada di Kecamatan Ibun yang merupakan binaan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ibun yang berada dibawah naungan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.
Kelompok Tani Benteng ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan silaturahmi coklat ekstra yang diinisiasi oleh Karang Taruna Desa Ibun, dan dilaksanakan di Alun Alun Kecamatan Ibun, Sabtu (14/9/2024) malam.
Dalam kegiatan tersebut, kelompok tani Benteng membuka stand yang menampilkan produk unggulan hasil perkebunannya yaitu kopi produk Gunung Rakutak..
“Alhamdulillah pada malam hari ini dalam kegiatan Karang Taruna Desa Ibun, kita bisa berpartisipasi dan menampilkan serta menjual hasil perkebunan dari Kelompok Tani Benteng yaitu kopi produk Gunung Rakutak. Dimana kopi tersebut telah kita olah, lalu dikemas sedemikian rupa supaya lebih menarik pembeli”, tutur Ketua Kelompok Tani Benteng Hendra Ridwan didampingi Deni Mulyana.
Tidak itu saja dalam kegiatan ini, kita juga menjual kopi yang siap saji yang langsung bisa diminum dengan berbagai macam rasa, jelasnya.
Diungkapkan Hendra, dalam berbagai kegiatan atau acara di tingkat Desa Ibun atau tingkat Kecamatan Ibun, Kelompok Tani Benteng juga selalu hadir mempromosikan kepada masyarakat hasil bumi atau hasil perkebunan.
“Mudah mudahan dengan terus menampilkan hasil tani atau hasil perkebunan di berbagai event, hasil tani atau hasil perkebunan kita semakin laku dan bermuara kepada kesejahteraan anggota, pungkas Hendra.
Sementara itu Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Ibun Agi Sujana menyambut baik dengan kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Benteng yang terus aktif mempromosikan hasil perkebunannya kepada masyarakat luas dalam berbagai event.
“Mudah mudahan saja ini menjadi inspirasi bagi kelompok tani yang lain yang ada di Kecamatan Ibun, untuk mempromosikan hasil tani atau hasil perkebunannya kepada masyarakat, dengan harapan masyarakat tertarik dan membeli hasil tani atau hasil perkebunan kita”, pungkas Agi***